Brian Prasetyawan

Guru SDN Sumur Batu 01 Jakarta. Menempuh pendidikan S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta. Baru menjadi guru sejak 2014. Ngeblog juga di www.praszetyawan.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dilema Dibalik Datangnya Koleksi Buku Baru

Dilema Dibalik Datangnya Koleksi Buku Baru

Tantangan Hari Ke- 1

#TantanganGurusianaKegiatan belajar mengajar selesai. Saya menuju ke ruang guru. Sesaat setelah masuk ruang guru saya agak kaget melihat 2 tumpuk buku baru yang masih disegel plastik di meja saya. Ibu kepala sekolah menjelaskan bahwa buku-buku itu pemberian dari balai pustaka. Wah dalam rangka apa ya ? Ternyata ada petugas dari balai pustaka yang memang datang memberikan buku ke sekolah-sekolah di area Kelurahan Sumur Batu.

Saya senang sekali melihat buku-buku baru tersebut. Ini artinya koleksi buku sekolah jadi bertambah. Semakin beragam buku yang bisa dibaca murid. Namun sesaat kemudian saya menyadari ada dilema yang menghampiri. Tentu saya ingin buku itu segera dibaca murid-murid. Namun disatu sisi, saya melihat sebagian koleksi buku yang berada di area baca sekolah dalam kondisi rusak. Saya tidak ingin buku-buku baru bernasib sama.

Memangnya rusak bagaimana ? Mengapa bisa seperti itu ?

Buku-buku sampulnya lepas atau bahkan sobek. Kertas-kertas isi buku juga lepas dari jilidannya. Mengapa bisa begitu ? Menurut saya karena buku-buku tersebut halamannya tipis sehingga mudah rusak. Selain itu juga tidak diberi sampul plastik sehingga membuatnya kurang awet. Penyusunan buku juga dengan posisi tidur dan bertumpuk. Rak buku yang tanpa pintu membuatnya dengan mudah diambil dan diletakkan kembali. Terkadang murid meletakkannya secara asal-asalan. Walaupun berbagai kemungkinan tersebut telah saya pikirkan, saya tetap belum mengerti mengapa buku dengan hardcover sampulnya juga bisa lepas ? Padahal jilidnya kan kuat. Duh itu buku-buku diapakan sih oleh murid-muridku ???

Bagaimana jika diletakkan di perpustakaan ?

Sayangnya sekolah saya tidak berjalan sistem perpustakaannya. Ruang perpustakaan ada, tapi luasnya dan kenyamanannya kurang. Ruangannya cenderung pengap karena tidak ada jendela. Pustakawan juga tidak ada. Kondisi tersebut membuat perhatian terhadap perawatan koleksi buku menjadi kurang maksimal. Ruang perpustakaaan hanya menjadi tempat menyimpan koleksi buku saja. Bahkan juga menjadi ruang menyimpan barang-barang lain yang tidak ada kaitannya dengan perpustakaan. Jadi buku-buku di perpustakaan tentu saja masih rapi dan mulus. Namun tidak tersentuh oleh siswa. Siswa tidak bisa menikmati koleksi buku yang ada di perpustakaan. Ditambah lagi, sejak tahun lalu ruang perpustakaan dipakai sebagai ruang guru sekolah yang sedang menumpang memakai gedung sekolah kami.

Setelah dipertimbangkan bersama teman-teman guru dan kepala sekolah, akhirnya diputuskan buku baru tersebut disimpan terlebih dahulu. Ketika ruang perpustakaan bisa diaktifkan kembali, maka akan diletakkan disana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post