Brian Prasetyawan

Guru SDN Sumur Batu 01 Jakarta. Menempuh pendidikan S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta. Baru menjadi guru sejak 2014. Ngeblog juga di www.praszetyawan.com...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bersekolah Tidak Sekadar Pintar Akademis, Tapi Juga Untuk Menemukan Bakat/Potensi

Tantangan Hari Ke-6

#TantanganGurusiana

Menteri Kemdikbud, Nadiem Makarim, terus melakukan terobosan pendidikan nasional. Melalui kebijakan merdeka belajar, berbagai pandangan dan konsep disampaikan terkait penerapan sistem pendidikan yang efektif dan sesuai dengan kondisi zaman sekarang ini. Mulai dari perubahan konsep UN dan USBN, RPP 1 lembar, dan konsep PPDB. Kebijakan terbaru yang muncul yakni Kampus Merdeka. Konsep kebijakan tersebut sungguh menggebrak batas-batas formal yang selama ini diterapkan.

Saya sendiri juga memiliki pemikiran, yakni tentang tujuan siswa bersekolah. Garis besarnya adalah siswa bersekolah tidak untuk menjadi pintar saja, namun juga agar bisa menemukan bakat/potensinya. Dengan demikian, bakat/potensi tersebut dapat menjadi kekuatan untuk bersaing dengan orang lain. Jika membahas bakat/potensi, maka akan berhubungan dengan ekstrakurikuler. Tentu hal ini sudah umum dibahas. Bahkan saya pernah membuat tulisan tentang pentingnya ekstrakurikuler sebagai wadah pendidikan minat dan bakat.

Tulisan kali ini masih tentang bakat siswa namun dengan sudut pandang yang berbeda. Saya tidak menekankan peran ekstrakurikuler, namun lebih kepada peran guru kelas untuk mengetahui dan menggali bakat/potensi setiap siswa di kelasnya.

Dari jaman dahulu, hal menonjol dari tujuan siswa bersekolah adalah supaya pintar akademis. Kepintaran tersebut terlihat dari hasil nilai ujian. Kalau sudah begitu maka siswa bisa dikatakan berhasil.

Memang akhir-akhir ini konsep pendidikan mulai tidak mengagungkan kognitif. Hal itu terlihat dari Penilaian pada kurikulum 2013 yang juga mencakup spiritual, sosial, dan keterampilan. Walau begitu, nilai kognitif tetap menjadi pusat perhatian.

Terkait bakat/potensi siswa, selama siswa menjalani masa sekolah, siswa seharusnya mulai tahu/terlihat potensi apa yang menjadi kekuatannya. Kekuatan tersebut bisa beraneka macam mulai dari kemampuan akademis, seni, sastra, olahraga, atau bidang lainnya. Namun, Bagaimana cara agar potensi siswa terlihat ? berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah seperti ekstrakurikuler, pembiasaan, pentas seni, dan lomba dapat menjadi wadah untuk melihat potensi siswa. Kegiatan pembelajaran keterampilan di kelas juga bisa menjadi alternatif melihat adanya potensi siswa

Ketika potensi siswa mulai terlihat guru berperan untuk mengidentifikasi, mencatat, dan kemudian menggali bakat/potensi siswa tersebut. Ketika ada lomba atau ajang lainnya, guru dapat memilih siswa sesuai potensinya.

Maka saya membuat tabel daftar bakat dan potensi siswa. Data tersebut menjadi sumber untuk memilih siswa jika ada lomba atau ajang yang sesuai dengan potensinya. Bisa juga menjadi sumber kebijakan untuk mengadakan suatu ekstrakurikuler. Jika sudah terasah sejak dini, maka kekuatan potensi itu akan berkembang dan makin bersinar ketika mereka dewasa. Bahkan bisa menjadi pilihan profesi mereka.

Jika sudah begitu, maka setiap siswa di sekolah akan berhasil dengan potensinya masing-masing, bukan saja siswa yang pintar akademis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali. Mntul tulisannya.

08 Apr
Balas



search

New Post